Jumat, 14 Desember 2012

Menggunakan Fungsi IF LEFT, MID, RIGHT, COUNTIF pada Microsoft Excel


Tutorial kali ini saya mencoba mengupas beberapa metode pengolahan data dengan menggunakan teknik LEFT, RIGHT, MID, COUNTIF, dan IF. Selain itu, saya juga mencoba membuat beberapa kombinasi penggunaan rumus-rumus tersebut. Well, kita mulai yuk…
  • LEFT
    Secara mudah, konsepnya adalah, saya punya data pada 1 baris di 1 kolom dalam bentuk teks. Saya ingin mengambil beberapa bagian karakter dimulai dari depan. Contohnya, dari kalimat PT. Arimbi Amartapura, saya ingin mengambil kata-kata PT. Arimbi. Dan, berikut rumus yang saya gunakan :
    =LEFT(F2,10), dimana

    LEFT, adalah fungsi yang digunakan. Perlu diperhatikan, fungsi harus selalu diikuti dengan tanda kurawal ().
    F2, adalah kolom berisi sumber data yang akan diolah.
    5, adalah banyak karakter yang diambil. Perlu diketahui, karakter ini termasuk tanda baca dan angka, which mean, tanda spasi pun dianggap sebagai karakter.
  • MID
    Dengan analogi pemikiran yang mirip, saya akan mengambil beberapa bagian karakter yang berada di antara sebuah data. Contohnya, dari kalimat AGUNG HIDAYANA, saya ingin mengambil kata-kata NG HIDA. Anda bisa perhatikan, saya turut mengambil karakter spasi diantara huruf G dan H. Dan, berikut rumus yang saya gunakan :

    =MID(F3,4,6), dimana

    MID, adalah fungsi yang digunakan. Seperti biasa, pastikan fungsi diikuti dengan tanda kurawal ().
    F3, adalah kolom berisi sumber data yang akan diolah.
    4, adalah titik pertama dimana karakter akan mulai diambil.
    7, adalah banyak karakter yang akan diambil, dimulai dari titik pertama yang telah ditentukan.
  • RIGHT
    Ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT. Karakter yang akan saya ambil dimulai dari sebelah kanan data tersebut. Contohnya, dari kalimat SANTI ANDRIANI, saya ingin mengambil DRIANI. Dan, berikut rumus yang saya gunakan :
    =RIGHT(F4,6), dimana

    RIGHT, adalah fungsi yang digunakan.
    F4, adalah kolom tempat data berasal.
    6, adalah banyak karakter yang akan ditarik.
  • COUNTIF
    Nah, sekarang begini konsepnya. Dari suatu range kolom yang berisi data bervariasi, saya ingin menghitung jumlah kolom berisi nilai yang saya inginkan. Contohnya, dari seluruh kolom D, saya ingin menghitung, ada berapa jumlah kolom berisi teks Honda ?. Dan, berikut rumus yang saya manfaatkan :
    =COUNTIF($B:$B,”Honda”), dimana

    COUNTIF, adalah fungsi yang digunakan. Sekali lagi, pastikan fungsi diikuti dengan tanda kurawal ().
    $B:$B, adalah range kolom yang menjadi sumber data. Loh, kenapa bukan B2:B9 ? Jadi begini, bentuk format ini sebagai antisipasi apabila ada data yang akan diambil melebihi range antara B2 – B9, karena kebayang ga betapa repotnya setiap ada perubahan range, terus kita harus ngerubah rumus juga ?
    “Honda”, adalah kata kunci dimana nanti kita akan hitung jumlah kolom pada range yang mengandung kata tersebut.
    Pada gambar contoh, hasilnya adalah 2.
  • IF
    Hmm, menurut saya fungsi ini adalah fungsi paling menarik sekaligus powerfull. Kenapa ? Karena dengan fungsi ini, saya bisa banyak sekali berkreasi dengan rumus-rumus Excel. Pada dasarnya, rumus ini bekerja diantara 2 pilihan. Apabila kondisi A terpenuhi, maka eksekusi dilakukan. Sebaliknya jika tidak terpenuhi, maka kondisi B yang dilaksanakan. Dan, berikut rumus dasarnya :
    =IF(F6=”Astra Honda Motor”,”True”,”False”), dimana

    IF, adalah fungsi yang digunakan.
    F6, adalah letak sumber data. Sementara itu, =”Astra Honda Motor” , mengindikasikan bahwa nilai yang saya inginkan adalah Astra Honda Motor.
    “True”, adalah nilai yang akan diberikan ketika sumber data F6 memiliki nilai yang sesuai dengan statement “Astra Honda Motor”.
    “False”, adalah nilai yang akan diberikan ketika sumber data F6 tidak memiliki nilai yang sesuai dengan statement “Astra Honda Motor”.
    Pada gambar contoh, hasilnya adalah True.
Nah, ga susah kan ? Sekarang saya akan coba bermain sedikit dengan rumus-rumus diatas dengan melakukan kombinasi. Konsepnya begini. Pertama, rumus akan mengecek apakah kolom F9 tidak berisi nilai “PT. Daya Adira Mustika”, jika benar maka saya akan perintahkan rumus untuk menghitung ada berapa jumlah “PT. Daya Adira Mustika”dalam range kolom F. Tapi apabila kolom F9 berisi nilai “PT. Daya Adira Mustika”, maka akan diambil penggalan 10 karakter di tengah menggunakan fungsi MID hingga membentuk kata “Daya Adira”. Dan, berikut rumus lengkapnya :
=IF(F9<>“PT. Daya Adira Mustika”,COUNTIF($F:$F,”PT. Daya Adira Mustika”),MID(F9,5,10)), dimana

IF, adalah fungsi pertama yang digunakan. Nah, coba anda perhatikan, tanda kurawal () harus tepat sesuai dengan letak dan banyaknya fungsi.
F9<>“PT. Daya Adira Mustika”, adalah prasyarat fungsi IF sesuai konsep yang saya rencanakan. Nah, tanda <> menunjukkan arti tidak sama dengan.
COUNTIF($F:$F,”PT. Daya Adira Mustika”), adalah fungsi yang akan dieksekusi ketika prasyarat IF terpenuhi. Sekali lagi, perhatikan tanda kurawal ().
MID(F9,5,10), adalah fungsi yang dijalankan ketika prasyarat IF tidak terpenuhi.

Fungsi IF Logika Dalam Microsoft Excel

Microsoft Excel digunakan untuk menguji suatu kondisi dengan menggunakan syarat tertentu dan oleh Microsoft Excel akan dikatakan TRUE (Nilai 1) jika syaratnya terpenuhi atau FALSE (Nilai 0) jika syaratnya tidak terpenuhi.

Syarat yang digunakan untuk menguji suatu kondisi bisa hanya satu syarat, salah satu syarat diantara beberapa syarat (Fungsi OR), dua syarat atau lebih wajib terpenuhi (Fungsi AND), atau bukan dengan syarat tertentu (Fungsi NOT).

Fungsi Logika yang kan kita gunakan adalah Fungsi IF, dengan bentuk umum sebagai berikut :

=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)

Langsung ke contoh kasus, Misalnya kita punya tampilan data sebagai berikut :


Anggap saja kita sedang melakukan perekrutan pegawai baru dengan data awal pemohon adalah sebagaimana yang tersebut pada kolom NamaPendidikan dan Jurusan.

Cara 1Cara 2Cara 3Cara 4 dan Cara 5 adalah cara-cara yang kita gunakan untuk menguji kondisi pemohon tersebut dengan menggunakan syarat-syarat yang telah di tetapkan, dan akan menghasilkan nilai yang kita tentukan jika syaratnya terpenuhi ataupun tidak terpenuhi.

Cara 1 : Menggunakan Fungsi IF Tunggal 
Berdasarkan kondisi data pemohon tersebut kita akan menerima pegawai dengan syarat hanya mereka yang memiliki pendidikan S1 yang akan diterima (Lulus), maka fungsi yang kita gunakan adalah :

=IF(C5="S1";"Lulus";"Gagal")

Artinya : Jika nilai Cell C5 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan Lulus dan jika nilai Cell C5 bukan S1 akan dinyatakan Gagal.

Cara 2 : Menggunakan Fungsi OR
Syarat yang kita gunakan adalah hanya kepada pemohon yang mempunyai pendidikan S1 dan D3 yang kan kita terima (Lulus) dan selain dari itu akan dinyatakan Gagal. fungsi yang kita gunakan :

=IF(OR(C5="S1";C5="D3");"Lulus";"Gagal")

Artinya : Jika Cell C5 mengandung nilai S1 dan D3 maka akan dinyatakan Lulus dan bila tidak dinyatakan Gagal.

Cara 3 : Menggunakan Fungsi AND
Syarat yang digunakan adalah pemohon yang kita terima adalah pemohon yang memiliki pendidikanS1 dengan jurusan Akuntansi, Fungsi yang kita gunakan :

=IF(AND(C5="S1";D5="Akuntansi");"Lulus";"Gagal")

Artinya : Jika Cell C5 memiliki nilai S1 dan Cell D5 meiliki nilai Akuntansi maka dinyatakan Lulus dan jika tidak dinyatakan Gagal.

Cara 4 : Menggunakan Fungsi NOT
Syaratnya adalah hanya pemohon yang meiliki jurusan Selain Akuntansi yang akan kita terima (Lulus). Fungsi yang kita gunakan :

=IF(NOT(D5="Akuntansi");"Lulus";"Gagal")

Artinya : Jika Cell D5 memiliki nilai Akuntansi maka akan dinyatakan Gagal, dan dinyatakan lulus jika Cell D5 bukan Akuntansi.

Cara 5 : Menggunakan Fungsi IF Bersarang
Syarat adalah jika pemohon memiliki pendidikan S1 akan langsung dinyatakan Lulus, jika berpendidikan D3 akan dipertimbangkan dan selain dari itu akan langsung dinyatakan Gagal.

=IF(C5="S1";"Lulus";IF(C5="D3";"Dipertimbangkan";"Gagal"))

Artinya : Jika Cell C5 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan gagal, Jika bukan S1 dan memiliki nilai D3 akan dinyatakan Dipertimbangkan dan jika bukan S1 atau D3 akan dinyatakan Gagal.

Cukup sekian, semoga dapat membantu.

Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP dalam Microsoft Excel


Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP dalam Microsoft Excel berguna untuk membaca suatu tabel, lalu mengambil nilai yang diinginkan pada tabel tersebut berdasarkan kunci tertentu.
Jika tabel tersusun secara vertikal, kita menggunakan fungsi VLOOKUP.
Table Excel 2007 - VLOOKUP
Dan, jika tabel tersusun secara horizontal, maka kita menggunakan fungsi HLOOKUP.
Table Excel 2007 - HLOOKUP

Cara Penulisan:


=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup)
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)

Dimana:
  • lookup_value: nilai atau sel referensi yang dijadikan kunci dalam pencarian data.
  • table_array: tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari.
  • col_index_num: nomor kolom yang ingin diambil nilainya untuk fungsi VLOOKUP.
  • row_index_num: nomor baris yang ingin diambil nilainya untuk fungsi HLOOKUP.
  • range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana Anda ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat (FALSE). Lebih detilnya dapat dibaca di sini.

Contoh VLOOKUP:

Table 2 Excel 2007 - VLOOKUP
=VLOOKUP(1002,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 68

=VLOOKUP(1003,$A$2:$C$4,2,FALSE) akan menghasilkan GHI

=B10*VLOOKUP(C10,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 340

=B11*VLOOKUP(C11,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 320

=B12*VLOOKUP(C12,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan menghasilkan 544

Contoh HLOOKUP:

Table Excel 2007 - HLOOKUP
=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,2,FALSE) akan menghasilkan XYZ

=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,3,FALSE) akan menghasilkan 33


Membuat Grafik Dalam Microsoft Excel


  1. Pertama-tama buatlah data yang akan dibuat grafik dalam bentuk table. Sebagai contoh bisa dilihat gambar dibawah ini.

    data dalam tabel

  2. Blok area table mulai B3 sampai dengan D15

    Blok area dalam tabel

  3. Buka ribbon Insert kemudian pilih salah satu bentuk grafik yang diinginkan pada group menucharts. Misalnya kita pilih saja bentuk column dengan sub pilihan 2-D column seperti gambar dibawah ini.

    Memilih bentuk grafik

  4. Maka secara otomatis grafik akan muncul di lembar kerja tersebut. Dapat anda lihat bahwa antaragrafik dan data saling terhubung. Jika data di table anda rubah, maka secara otomatis grafik juga akan berubah. Kini anda dapat memperbesar ukuran grafik dengan drag pojok cart area kearah keluar kemudian atur sesuai dengan keinginan.

    Membuat grafik sendiri
Cara diatas adalah cara dasar untuk membuat grafik di Ms Excel. Untuk cara yang lebih mendetail akan diulas pada postingan berikutnya, seperti merubah warna grafik, memberi data pada grafik, memberi judul, mengatur legend dan sebagainya.